Analisis Kasus Bank Jago: Eks Karyawan Bobol 112 Rekening Nasabah Senilai Rp1,39 Miliar melalui Pembukaan Blokir Ilegal

Authors

  • Faza Fatkhun Nadhif Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang
  • Muhammad Rizki Meidianto Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang
  • Yusuf Suprayogi Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang
  • Mahesya Ayu Rahman Fakultas Hukum UPN Veteran Jakarta
  • William Putra Hatorangan Fakultas Hukum UPN Veteran Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.61722/jmia.v2i1.3383

Keywords:

internal Crime; Digital Banking Cecurity; Internal Supervision; Legal Responsibility; Bank Jago.

Abstract

The case of the burglary of 112 Bank Jago customer accounts by a former employee with losses reaching IDR 1.39 billion reflects a serious threat to the security of the digital banking system. The mode of crime in the form of illegally opening blocking of accounts by perpetrators who have special access indicates weaknesses in internal supervision and system security. This research aims to identify weak factors in Bank Jago's security system, the role of law enforcement officers (APH) in handling this case, as well as the legal implications for the bank's responsibilities. The approach used is a qualitative method with descriptive analysis of secondary data, including banking regulations, case reports and related publications. The analysis results show that the main weaknesses lie in the lack of internal supervision, unlimited system access, a vulnerable security system, and suboptimal authentication and activity monitoring mechanisms. APH's role has proven to be crucial in detecting and handling cases, including making arrests, confiscating evidence, and preparing legal cases. This case provides important lessons for the banking industry to strengthen security policies, including implementing multi-factor authentication, monitoring log activity, and regular audits. In addition, cooperation between banks and legal authorities must be improved to mitigate similar risks in the future. This strategy not only aims to protect customers but also restore public trust in digital banking services.

References

Sitorus, Hany Ayunda Mernisi. “Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Atas Fraud Pada Transaksi Bank Digital.” Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP), vol. 7, 2023. Accessed 16 12 2024.

Siagian, S. P. (2008). Manajemen Stratejik. Jakarta:

Bumi Aksara.

Marginingsih, Ratnawaty. “Analisis SWOT Technology Financial (FinTech) Terhadap Industri Perbankan.” Cakrawala-Jurnal Humaniora, vol. 19, no. 1, 2019. Accessed 16 12 2024.

Haryono, S., & Widodo, P. (2020). "Implementasi Keamanan Siber dalam Meningkatkan Kepercayaan Nasabah Perbankan Digital." Jurnal Manajemen & Bisnis Digital, 7(2), 123–136.

Putri, A. P., & Pratama, A. (2021). "Analisis Kebijakan Perlindungan Konsumen pada Sistem Perbankan Digital di Indonesia." Jurnal Hukum dan Keuangan, 10(4), 211–230.

Setiawan, I., & Rahman, F. (2023). "Manajemen Risiko Keamanan Informasi pada Perbankan Digital: Studi Kasus Bank Digital di Indonesia." Journal of Financial and Banking Technology, 5(1), 45–61.

Wijaya, R., & Ardiansyah, D. (2022). "Peran Internal Audit dalam Mencegah Fraud di Industri Perbankan." Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 18(3), 275–290.

Sari, M., & Ahmad, S. (2019). "Efektivitas Otentikasi Multi-Faktor dalam Sistem Keamanan Perbankan." Jurnal Teknologi Informasi dan Keamanan Siber, 9(1), 88–101.

Arifin, Zainal. (2020). Keamanan dan Risiko dalam Sistem Perbankan Digital. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Siagian, Sondang P. (2019). Manajemen Strategis: Konsep, Aplikasi, dan Implikasinya dalam Era Digital. Bandung: Alfabeta.

Nugroho, Benny. (2021). Cybersecurity dalam Dunia Perbankan. Surabaya: Penerbit Erlangga.

Tambunan, Tulus T.H. (2022). Digitalisasi di Sektor Keuangan: Peluang, Risiko, dan Tantangan di Indonesia. Jakarta: UI Press.

Rivai, Veithzal. (2019). Manajemen Risiko Perbankan: Teori dan Implementasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Downloads

Published

2024-12-18

Issue

Section

Articles