Telaah Putusan No:78/Pdt.G/2020/Pa/Bdg Tentang Gangguan Mental Sebagai Alasan Perceraian Dalam Pasal 166 (E) KHI Perspektif Maqashid Jamaluddin ‘Athiyyah
DOI:
https://doi.org/10.61722/jmia.v2i2.4366Abstract
The reasons for divorce can be based on several factors, including economic, physical violence, or one party has a physical disability or illness with the result that they can no longer fulfill their obligations. Like the case of the Bandung Religious Court Decision Number 78/Pdt.G/2020/PA.Bdg, in this decision a person filed for divorce who tested positive for mental disorders, namely Bipolar and Borderline Personality Disorder. The problems that will be studied: first, regarding the judge's consideration of the Bandung Religious Court Decision Number 78/Pdt.G/2020/PA.Bdg regarding mental disorders as one of the reasons for divorce?, second, analyzing Maqosid Usro in Case Number 78/Pdt.G/2020/PA.Bdg regarding mental disorders as one of the reasons for divorce?. This research is included in Normative Law research and is a library research. Primary data and secondary data were analyzed using descriptive analysis methods, by reviewing the Compilation of Islamic Law on filing for divorce on the grounds of mental disorders and then analyzing it using Maqashid Usroh. This study produced two findings: first, the judge's basis in deciding case Number 78 / Pdt.G / 2020 / PA.Bdg concerning mental disorders was in accordance with the trial process, the use of formal and material law. Second, according to the analysis of Maqosid Usro, divorce on the grounds of mental disorders can be justified to maintain the scope of the individual and the scope of the family.
Keywords: Divorce, Judge's Decision, Maqashid Jamaluddin 'Athiyyah.
Abstrak. Alasan terjadinya perceraian dapat didasari oleh beberapa faktor, diantaranya ekonomi, kekerasan fisik, ataupun salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat sudah tidak bisa memenuhi kewajibannya. Seperti kasus Putusan Pengadilan Agama Bandung Nomor 78/Pdt.G/2020/PA.Bdg, dalam putusan ini seorang mengajukan cerai talak yang positif mengalami gangguan mental yakni Bipolar dan Bordline Personality Disoder. Permasalahan yang akan dikaji: pertama, mengenai pertimbangan hakim atas Putusan Pengadilan Agama Bandung Nomor 78/Pdt.G/2020/PA.Bdg tentang ganguan mental sebagai salah satu alasan perceraian?, kedua, menganalisis Maqosid Usro dalam Perkara Nomor 78/Pdt.G/2020/PA.Bdg tentang ganguan mental sebagai salah satu alasan cerai talak?. Penelitian ini termasuk penelitian Hukum Normatif dan bersifat studi kepustakaan (library research). Data primer dan data sekunder dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis, dengan cara mengkaji Kompilasi Hukum Islam tentang pengajuan perceraian dengan alasan ganguan mental kemudian dianalisa mengunakan Maqashid Usroh. Dalam penelitian ini menghasilkan dua temuan : pertama, landasan hakim dalam memutuskan perkara Nomor 78/Pdt.G/2020/PA.Bdg tentang ganguan mental telah sesuai dalam proses persidangan, pengunaan hukum formil dan mateeril. Kedua, menurut analisis Maqosid Usro perceraian dengan alasan ganguan mental dapat dibenarkan untuk menjaga lingkup individu dan lingkup keluarga.
References
Abdurrahman. Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo, 2010.
Abror, Khoirul. Hukum Perkawinan Dan Perceraian Akibat Perkawinan, 2017.
Agus Hermanto. MAQASHID AL-SYARI’AH Metode Ijtihad Dan Pembaharuan Hukum Keluarga Islam, 2022.
Al-Jaziry, Abd al-Rahman al-. “Al-Fiqh ʿalā Al-Madhāhib Al-Arba’ah.” I, 2003.
Athiyah, Jamaluddin. “Nahwa Taf’il Maqhasid Al-Syhari’ah.” Damaskus: Dar al-Fikr, 2003.
Auda, Jasser. Membumikan Hukum Islam Melalui MAQASID SYARIAH. Bandung: Mizan Khazanah Ilmu-Ilmu Islam, 2014.
Bandung, Pengadilan Agama. Putusan Nomor 78/Pdt.G/2020/PA.Bdg, 2020.
Duski, Ibrahim. Al-Qawaa™’id Al-Maqashidiyah (Kaidah-Kaidah Maqashid). Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2019.
FITRIYAH RISKA LAILATUL. “STUDI ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA NGANJUK NO.0270/PDT.G/2017/PA.NGJ TENTANG CERAI TALAK ORANG GILA PERSPEKTIF MASLAHAH,” 2021.
Hasan, Abd. Kholiq. Belajar Mudah Maqhashid Al-Syari’ah. Edited by Moch Nurcholis. IAIBAFA Press, 2020.
Huda, Miftakhul. “Status Pernikahan Penderita Gangguan Mental (Studi Kasus Di Desa Sumberrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur)” (2018): 1–89.
Indonesia, Presiden Republik. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014Tentang Kesehatan Jiwa.” Applied Microbiology and Biotechnology 85, no. 1 (2014): 2071–2079.
Irawan, Muhammad Renaldi. “A Review of Borderline Personality Disorder in Adolescence.” Lombok Medical Journal 2, no. 1 (2023): 25–33.
Maramis M Margarita. Gangguan Bipolar Dan Psikoedukasi, 2022.
Organization, Word Health. “Mental Health.” Last modified 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response.
Pergjini, Marindela, Evangelos Fradelos, and Ioanna V. Papathanasiou. “Borderline Personality Disorder and Nursing Approach.” Mental Health: Global Challenges Journal 3, no. 1 (2020).
Putri, Shefi yanti dewi. “Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Putusan Fasakh Dan Putusan Talak Karena Istri Mengalami Gangguan Kejiwaan (Studi Putusan Nomor : 2342/Pdt. G/PA.Kab.Kdr Dan Putusan Nomor : 1013/Pdt.G/2015/PA.Tbn),” 2018.
R, Soeroso. Tata Cata Dan Proses Persidangan. Jakarta: Sinar Grafika, 1993.
Ri, kementrian Agama. Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia. Jakarta: Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah, 2018.
Rowland, Tobias A., and Steven Marwaha. “Epidemiology and Risk Factors for Bipolar Disorder.” Therapeutic Advances in Psychopharmacology, 2018.
Sabiq, Sayyid. “Fiqih Sunnah.” Mesir: Dǎr al-Fikr, 1983.
SAM, Achmad Al-Muhajir. Prospek Pelembagaan Hukum Islam Di Indonesia. Ar-Risalah: Media Keislaman, Pendidikan Dan Hukum Islam. Vol. 17, 2019.
Samsara, Anta. “Mengenal Kesehatan Jiwa.” Lautan Jiwa (2020): 316.
Yusak, Burhanudin. Kesehatan Mental. Bandung: Pustaka Setia, 1999.
Zadrony, Sławomir, Janusz Kacprzyk, and Guy De Tré. “Bipolar Queries in Textual Information Retrieval: A New Perspective.” Information Processing and Management 48, no. 3 (2012): 390–398.
“UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan” (1974): 1–15.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.