Dilema Apresiasi Guru: Antara Hak atas Penghargaan dan Tuduhan

Eni Setiawati; Nasywa Intan Azzahra; Serly Oktavianti; Suhertina Suhertina

doi:10.61722/jmia.v2i3.4664

Authors

Eni Setiawati Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Nasywa Intan Azzahra Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Serly Oktavianti Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Suhertina Suhertina Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

DOI:

https://doi.org/10.61722/jmia.v2i3.4664

Keywords:

Professional ethics, Gratification, Teachers; Law, Awards

Abstract

The phenomenon of giving gifts to teachers often causes a dilemma between good intentions and gratification that can lead to legal problems. This study aims to analyze the ethical and legal boundaries in giving gifts to teachers and their impact on the protection of the teaching profession. The method applied in this study is descriptive qualitative with a literature approach. Data were collected from various legal sources, regulations, and other academic references. The findings of the study revealed that the main difference between gifts and gratification lies in the intention and situation when giving. Gifts given sincerely without any expectation of return should not be a problem, while gratification that has elements to influence the teacher's decision can be considered a violation of the law. Clear policies and public education are needed so that awards to teachers are not misinterpreted as a legal act that violates the law.

References

Al Abrar, M. R. (2024, September 16). Gratifikasi dalam Islam: Antara hadiah atau suap. NU Online Jateng.

https://jateng.nu.or.id/keislaman/gratifikasi-dalam-islam-antara-hadiah-atau-suap-nLa5k

Bjørnskov, (2003). Corruption and social capital. Working Paper, 1–27. http://www.hha.dk/nat/workshop/2003/CHBJ2001.PDF

DJPB Kemenkeu. (2022, Desember 8). Menolak gratifikasi, membangun integritas dan profesionalisme. Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu. https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/manokwari/id/data-publikasi/artikel/3071-menolak-gratifikasi-membangun-integritas-dan-profesionalisme-2.html?f_link_type=f_linkinlinenote&need_sec_link=1&sec_link_scene=im

Dini T.R dkk “Persperktif Mahasiswa UNNES Mengenai Tindakan Gratifikasi di Lingkungan Kampus”. Jurnal Mediasi Vol. 4 No. 2 (Februari 2025) Hal. 019-026.

Humas BNN. (2022). Perbedaan Hadiah dengan Gratifikasi, Suap, dan Pemerasan? Badan Narkotika Republik Indonesia.

https://bnn.go.id/perbedaan-hadiah-gratifikasi-suap pemerasan/

Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. (2019, Oktober 17). Guru perlu berikan reward kepada anak didik. Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. https://ntt.kemenag.go.id/opini/624/guru-perlu-berikan-reward-kepada-anak-didik

Lihu, S. E. V., Watulingas, R. R., & Muaya, H. S. (2022). Kajian Hukum Pengaturan Gratifikasi Sebagai Tindak Pidana Korupsi. Lex Administratum, 10(4), 3–5. https://kpk.go.id/gratifikasi/BP/Gratifikasi.pdf

Nanang Manullang H, Esther J "Perlindungan hukum bagi guru yang mengalami pengaduan akibat tindakan guru saat menjalankan profesi mengajar". Jurnal Magister Hukum Program Pascasarjana Universitas HKBP Nommensen Volume 03 Nomor 01 Januari 2022 Halaman. 45-58.

Nawawi J "Perlindungan hukum terhadap profesi guru dari Kriminalisasi di indonesia".Jurnal Al-Adalah: Jurnal Hukum dan Politik Islam Vol. 4, No. 2, Juli 2019: 159-172.

Pamungkas, S. C. (2016). Gratifikasi Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif. Gratifikasi Menurut Hukum Positif, 20-39.

Salam, R. (2018). Publisher: LPPM STIE Muhammadiyah Bandung Hadiah/Gratifikasi dan Suap Sebagai Pemahaman Perilaku Korupsi dalam Perspektif Administrasi Publik. 2(3), 195 208.

Santoso, T. (2013). Menguak Relevansi Ketentuan Gratifikasi di Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum, 402-414.

Santoso, J. T. (2022, September 25). Etika guru dalam proses pengajaran di sekolah. Universitas STEKOM.

https://stekom.ac.id/artikel/etika-guru-dalam-proses-pengajaran-di-sekolah

Susanti E.”Pendidikan Kewarganegaraan”.Pekanbaru:Cahaya Firdaus,(2019).