REPRESENTASI KEKERASAN DALAM FILM THE EQUALIZER 3 (Analisis Semiotika John Fiske)

Authors

  • Akbar Rizki Habibie Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
  • Dian Hutami Rahmawati Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

DOI:

https://doi.org/10.61722/jmia.v2i4.5692

Keywords:

Representasi Kekerasan, Semiotika John Fiske, The Equalizer 3, Realitas, Representasi, Ideologi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi kekerasan pada film “The Equalizer 3” menggunakan pendekatan semiotika model John Fiske. Kekerasan pada film ini tidak hanya ditampilkan secara fisik, tetapi juga melalui simbol, gestur, dan ideologi yang terkandung di balik tindakan para aktornya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan analisis kualitatif deskriptif dengan tiga level kode John Fiske, yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Melalui level realitas, peneliti mengidentifikasi berbagai detail visual dan gestural yang menandakan kekerasan, seperti ekspresi wajah, gerakan tubuh, hingga suara dan percakapan. Pada level representasi, kekerasan ditampilkan lewat konvensi sinematik seperti pencahayaan, sudut pengambilan gambar dan pemotongan adegan yang memperkuat efek dramatis dari tindak kekerasan. Kemudian pada level ideologi, ditemukan bahwa film ini merepresentasikan kekerasan sebagai alat pembenaran moral untuk keadilan personal (vigilante justice), serta menanamkan ideologi ketakutan, kekuasaan koersif, dan heroisme maskulin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa The Equalizer 3 tidak hanya menampilkan kekerasan sebagai hiburan visual, tetapi juga sebagai bentuk komunikasi ideologis yang menyampaikan berbagai pesan tentang kekuasaan, dominasi, dan pembelaan terhadap kelompok yang tertindas. Dengan demikian, film ini menjadi ruang produksi arti makna yang kompleks di mana kekerasan dikonstruksi, disimbolkan, dan dimaknai dalam berbagai tingkatan.

References

Aida, I. A. (2018). Pengertian Dan Karakteristik Komunikasi Massa (p.21). https://repository.unikom.ac.id/55624/1/Pengertiandankarakteristik komunikasi massa intan IK1.doc

Alamsya, F. F. (2020). Representasi, Ideologi dan Rekonstruksi Media. Bandung. Al-I‟lam: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam,3(2),92–99. http://journal.ummat.ac.id/index.php/jail/article/view/2540

Andrew, B. (1998). Robert.A.Baron & Donn Byrne. Psikologi Sosial.(Jakarta:Penerbit Erlangga, 2004),hlm. 46. Psychologist, July, 339– 342.

Apriliandra, S. (2021). Perilaku Deskriminatif Pada Perempuan Akibat Kuatnya Budaya Patriarki Di Indonesia Ditinjau Dari Perspektif Konflik. 3.

Ardian. (2003). Sikap Masyarakat Surabaya Tentang Tayangan Kekerasan Di Televisi. Jurnal E-Komunikasi.

Ardian, 2007. (2007). Komunikasi Massa Adalah Pesan Yang Dikomunikasikan Melalui Media Massa Pada Sejumlah Besar Orang. 7–29.

Ariana, R. (2016). Kekerasan Psikis Terhadap ANanak DSesolah Menurut Perspektif Viktimologi Dan Yuridis. 1–23.

Ariana, R. (2016). Representasi Maskulin Dalam Film Filosofi Kopi (Analisis Semiotika John Fiske Dalam Film Filosofi Kopi The Series: Ben & Jody). 1– 23.

Badriya, Y. (2023). The Big 4 Review: Brutal dan Comical. Cultura.Id. 1.

Berdian, 2008. (2008). Jurnal Perfilman. 69-73.

Brier. (2020). Kejahatan Kekerasan Dalam Perspektif Kriminologi. 21(1), 1–9. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203

Bruno, L. (2019). Tinjaun Pustaka Pengertian Film. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Cahyo, R., Laksana, M., & Industri, F. R. (2022). Analisis Semiotik John Fiske Mengenai Representasi Perjuangan. 1(128), 12–28.

Darmawan, F. (2020). Bab ii kajian pustaka bab ii kajian pustaka 2.1. Bab Ii Kajian Pustaka 2.1, 12(2004), 6–25.

Dewi, M. (2013). Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce Pada Iklan Kosmetik Wardah Di Tabloid Nova. Profetik, 6(2), 63–82.

Diding. (2014). Analisis kualitas pelayanan publik perangkat desa pagandon kecamatan kadipaten kabupaten majalengka. VI (1), 145–170.

Dien, B. B., Jupriono, D., Si, M., Judhi, D., Wibowo, H., Si, M., & Turner, G. (2006). Representasi Keidak Adilan Dalam Film “Bomb City.”

Efendy, O. U. (1973). Kamus Komunikasi. Kamus Komunikasi, 176. Habibie, D. K. (2018). Fungsi Media Massa. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(2), 79. https://doi.org/10.14710/interaksi.7.2.79-86

Hall, S. (1995). Teori Representasi (Theory of Representation) Teori Representasi. Malang. 16–126.

Handayani, D. F. (2008). Representasi Rasisme Dalam Film Crash (Analisis Semiotik tentang Stereotype sebagai Bentuk Rasisme Pada Film Crash). 122.

Harley, J. F. dan J. (2003). J. Fiske dan J. Hartley. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, 58(12), 7250–7257.

Hartono, Angela, C., & Budiana, D. (2018). Analisis Isi Kekerasan Dalam Film Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss ! Part 1. Jurnal E-Komunikasi, 6(2), 1–12. https://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu- komunikasi/article/viewFile/8314/7508

Hufad, A. (2003). Perilaku Kekerasan: Analisis Menurut Sistem Budaya dan Implikasi Edukatif. Mimbar Pendidikan, 22(2), 52–61.

Kriyanto. (2019). Jurnal Pengertian Semiotik. Kriyanto. Analisis Swot Dan Simpanan DiBmt, 15–33. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/202001170101456-185-466184/kpi-tak-punya-wewenang-awasi-konten-netflix https://www.liputan6.com/health/read/5166820/ayah-di-jaksel-aniaya-anak-kandung-kriminolog-jabarkan-berbagai-kemungkinan-penyebab-kdrt

Mawardi S.H M.H. (2021). Kriminologi Penggunaan Senjata Tajam. In Kriminologi Penggunaan Senjata Tajam.

Medan. (2018). Tinjauan Umum Tentang Kekerasan. Penyakit Kanker, 1, 1–12.

Meiherliyanti, E. (2017). Penerapan Konsep Provocative Victim Terhadap Kekerasan Fisik Yang Dilakukan Oleh Guru Terhadap Murid Di Lingkungan Sekolah Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 Tentang System Pendidikan Nasional. 34–89. http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/27337%0A http://repository.unpas.ac.id/27337/4/10. BAB 2.pdf

Mulyna. (2019). Representasi Kekerasan Dalam Film “the Raid: Redemption.” Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi, 3(2), 145–155. https://doi.org/10.33751/jpsik.v3i2.1298

Nur A. (2013). Tanggapan Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Terhadap Nilai Nasionalisme Dalam Adegan di Film Nagabonar Jadi 2. E- Journal UAJY, 10(1), 185–192.

Pranata, yogi. (2020). Representasi Pria Metroseksual Dalam Iklan Televisi Produk Perawatan Wajah Pria (Analisis Semiotika Pada Iklan Produk Perawatan Wajah Garnier Man – Turbo Light Oil Control 3 in 1 Charcoal). Malang. Universitas Muhammadiyah Malang, July, 1–23.

Rahmadani, A., Wibowo, S. K. A., & Fuady, I. (2021). Analisis Konten Kekerasan Pada Film The Raid Redemption. Sense: Journal of Film and Television Studies, 4(2), 213–221. https://doi.org/10.24821/sense.v4i2.5458

Rahmadi. (2011). Pengantar Metodologi Penelitian.

Rahmad. (2016). Kekerasan Terhadap Anak Dalam Konstruksi Koran Tempo.

Renaldy. (2020). Representasi Feminisme dalam film Captain Marvel. Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya. Jurnal E-Komunikasi,

VII. Suharyo, C. M. (2012). Tinjauan Yuridis Sosiologi Terhadap Meningkatnya Kekerasan Dengan Menggunakan Senjata Api. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 19(4), 627–645. https://doi.org/10.20885/iustum.vol19.iss4.art8

Triningsih, T. N. (2011). Representasi Maeginalisasi Etnis Jawa Dalam Komedi Situasi ”Kejar Tayang” di Trans Tv. 1–30.

Wadani, L. (2010). Representasi Kekerasan Dalam Film “Punk In Love” (Studi Analisis Semiotik Tentang Representasi Kekerasan Dalam Film “Punk In Love”). Skripsi.Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran.” 21–26.

Wadani, L. (2010). Representasi Kekerasan Dalam Film “Punk In Love” (Studi Analisis Semiotik Tentang Representasi Kekerasan Dalam Film “Punk In Love”). Skripsi.Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN.” http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/view/11118

Riyanto, B. (2014). Diseminasi Kekerasan Melalui Media Massa. Buddy Ryanto Staf Pengajar Ilmu Komunikasi Fisip Unisri Surakarta.

Rizki. (2008). Pengertian Kekerasan Langsung dan Tidak Langsung. 6–28.

Robert & Brown, E. B. (2004). Perlindungan Hak Asasi Anak Di Era Global. 1, 1–14.

Downloads

Published

2025-07-03

Issue

Section

Articles