Peningkatan Literasi Digital Melalui Sosialisasi Kekerasan Berbasis Gender Online Di Rumah Pintar Literasi Digital YAFSI

Authors

  • Felix Setiawan Universitas Sumatera Utara
  • Tuti Atika Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.61722/jssr.v2i1.1070

Keywords:

Literasi Digital, Kekerasan Berbasis Gender Online, YAFSI, KBGO

Abstract

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi sangatlah membantu manusia dalam berbagai hal. Dalam perkembangannya, setiap sisi positif pasti juga terdapat sisi negatif. Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) adalah salah satu sisi negatif dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) adalah hal yang masih awam bagi masyarakat Indonesia. Masih banyak kalangan di masyarakat yang belum mengetahui secara luas terkait dengan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO).   Kurangnya Literasi Digital dan pengetahuan terhadap KBGO menjadi salah satu faktor utama penyebab PKL 2 yang dilakukan penulis mewajibkan penulis untuk bisa memberikan dampak nyata kepada masyarakat melalui mini project yang dilakukan. Peningkatan kasus KBGO selama masa pandemic COVID-19 dan pasca pandemic COVID-19 membuat praktikan ingin melakukan aksi nyata sebagai agent of change untuk bisa mensosialisasikan KBGO ke anak-anak remaja agar bisa memahami, mengetahui dan bisa menghindari aksi-aksi KBGO yang mungkin terjadi di sekitar mereka. Dalam pelaksanaan PKL 2, penulis sebagai mahasiswa Prodi Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik  melaksanakan  kegiatan di Rumah Pintar Literasi Digital (LiDi) YAFSI. Dalam pengabdian ini, penulis mendaparkan banyak sekali manfaat yang, yaitu menambah relasi, menambah pengalaman di luar dunia perkuliahan, mengembangkan wawasan, karakter dan soft skills mahasiswa.

References

E. Kusuma and N. S. Arum, “Sebuah Panduan Memahami dan Menyikapi Kekerasan Berbasis Gender Online,” 2019. https://safenet.or.id.

Mueller, J., Brien-milne, L. O., & Wandera, N. (2018). Technolog Y- Facilitated Gender- Ba Sed V Iolence: International Center for Research on Women

Internet Governance Forum. (2015). Best Practice Forum (BPF) on Online Abuse and Gender-Based Violence Against Women.

C. Juditha, “Kekerasan Berbasis Gender Online di Masa Pandemi: Eksploitasi Seks Daring pada Remaja di Kota Manado, Online Gender-Based Violence in A Pandemic: Online Sex Exploitation on Adolescent in Manado City,” J. Pekommas, vol. 7, no. 1–12, 2022.

H. Siregar , Berlianti , Supsiloani , I. P. Siregar . “PEMENUHAN HAK SIPIL ANAK DISABILITAS DI KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG”. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Volume 29 Nomor 4, 2023.

D. A. Alma, T. Atika. “Pemenuhan Hak Anak Dan Keluarga Pada Kasus Korban Penyebaran Pornografi Di Dinas PPA Kota Medan”. Jurnal Sains Student Research Vol.1, No.1 Oktober 2023.

J. Hafidz, S. Nsrulita. “Perlindungan Hukum Korban Kekerasan Berbasis Gender Online(KBGO) dalam Hukum Positif Indonesia”. Jurnal Cakrawala Informasi. Vol.2 No. 2(2022) 26–41.

Riswanto, Purji. 2013. “Model-Model Gerakan Literasi Media dan Pemantauan Media di Indonesia’ Jakarta: PKMB dan Yayasan TIFA.

Potter,W.J. (2005). Media Literacy.Upper Sadler River,NJ: Prentice Hall.

Fajar Utama Ritonga, Agus Suriadi, Mia Aulia Lubis. (2022). Buku Panduan Praktik Kerja Lapangan 1&2. Program Studi Kesejahteraan Sosial. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Unversitas Sumatera Utara. Medan

Downloads

Published

2024-02-29