Efektivitas Penerapan Metode Penyiraman Dalam Aktivitas Pertambangan Bentonit di Kabupaten Pacitan
DOI:
https://doi.org/10.61722/jssr.v3i3.4553Keywords:
Emisi Partikulat, Emisi Gas, Pengendalian Pencemaran Udara, Penambangan Bentonit, Dampak LingkunganAbstract
Bentonit merupakan material sejenis lempung yang banyak mengandung mineral montmorillonite, bentonit memiliki sifat khas yaitu dapat mengembang (swelling) di dalam air, interkalasi dan bersifat penukar ion. Potensi bentonit di Indonesia cukup besar dan tersebar di berbagai daerah. Prospek pemasaran Bentonit di dalam negeri cukup besar, yang umumnya digunakan untuk berbagai macam kepentingan pada berbagai industri. Pacitan merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi pertambangan bentonit. Keberadaan pertambangan bentonit dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti menurunnya kualitas udara akibat emisi partikulat dan gas. Berdasarkan dokumen persetujuan teknis emisi salah satu perusahaan di Kabupaten Pacitan, dilakukan analisis emisi berdasarkan US EPA. Diketahui bahwa dari aktivitas penambangan menimbulkan partikulat TSP 24 jam dengan konsentrasi 30,7 μg/m³, PM10 tertinggi dengan nilai 13,7 μg/m3, dan PM2.5 tertinggi berada pada nilai 0,753 μg/m3. Berdasarkan nilai partikulat tersebut dilakukan pengelolaan dengan metode penyiraman sehingga terjadi penurunan sebesar 95%.
References
Badan Pusat Statistik. (2024). Badan Pusat Statistik Kabupaten Pacitan Dalam Rangka 2024. Pacitan: Badan Pusat Statistik.
Cecep Ruskandi, A. S. (2020). Karakterisasi fisik dan kimiawi bentonite untuk membedakan natural sodium bentonite dengan sodium bentonite hasil aktivasi. Jurnal Polimesin, Bandung.
Direktorat jenderal pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan. (2010). PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DI DAERAH . Retrieved from ppkl.menlhk.go.id: https://ppkl.menlhk.go.id/website/filebox/756/190930174018PEREMEN%20LH%20NOMOR%2012%20TAHUN%202010.pdf
Environmental Protection Agency. (2006). www.epa.gov. Retrieved from AP-42: Compilation of Air Emissions Factors from Stationary Sources: https://www.epa.gov/air-emissions-factors-and-quantification/ap-42-compilation-air-emissions-factors-stationary-sources
European Environmental Agency. (2009, June 18). www.eea.europa.eu. Retrieved from EMEP/EEA air pollutant emission inventory guidebook - 2009: https://www.eea.europa.eu/en/analysis/publications/emep-eea-emission-inventory-guidebook-2009
European Environmental Agency. (2019, October 17). www.eea.europa.eu. Retrieved from EMEP/EEA air pollutant emission inventory guidebook 2019: https://www.eea.europa.eu/en/analysis/publications/emep-eea-guidebook-2019
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 JOURNAL SAINS STUDENT RESEARCH

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.